Skip to content
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
wadimhiri.com
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
Written by admin on July 26, 2020

Penyandang Disabilitas Butuh Pendampingan Selama Pandemi

Uncategorized

Anak anak difabilitas intelektual berada dalam situasi sulit selama masa pandemic panjang Covid 19. Mereka mesti mengikuti protocol kesehatan sebagaimana orang lain namun pada sisi lain tetap harus beraktifitas menjaga kebugaran dan belajar. Resiko tertular virus tinggi bila mereka berinteraksi di tempat umum.

Menghindari orang yang telah diketahui terinfeksi pun tak cukup karena kenyataannya banyak pembawa virus tanpa gejala yang berada di mana mana dan susah dikenali. Pokok pikiran itu muncul dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh Special Olympics Indonesia (SOINA) bersama Persatuan Orangtua Anak Difabilitas Intelektual (Portadin) dan Persatuan Pengandang Difabilitas Indonesia (PPDI), Sabtu (25/7/2020). Diskusi bertopik “Sehat di Era New Normal bagi Disabilitas Intelektual” itu menampilkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Samsuridjal Djuazi sebagai narasumber utama.

Lebih lanjut, Samsuridjal menambahkan bahwa anak anak difabel mesti selalu didampingi, jangan sampai terjadi penularan antar mereka. Pencegahan terjadinya penularan menjadi hal yang paling penting. Protokol kesehatan, oleh karenanya, harus secara konsisten ditaati. Penularan virus Covid 19 terjadi lewat penyebaran partikel kecil virus yang keluar dari seorang pembawa virus ke orang lain.

Ketika seseorang pembawa virus berbicara dari mulutnya tersebar 200 satuan kecil virus. Sedangkan bila dia batuk dan bersin jumlah partikel virus yang tersemprot keluar dari mulutnya mencapai 2 juta partikel ukuran kecil yang dimaksud. “Penularan terjadi apabila ada 1000 satuan kecil virus masuk ke tubuh orang, atau bila kita berbicara selama 5 menit dengan orang pembawa virus kemungkinan terjadi penularan,” ujar Prof Sjamsuridjal.

Penyebaran partikel virus seperti itu tentu berbahaya bila seseorang keluar rumah tanpa menggunakan masker atau pelindung wajah. Namun di dalam ruangan pun tetap beresiko, seperti di dalam kabin pesawat terbang, kereta api, di dalam lift juga ruang umum berpendingin udara. Dampak pandemi ini bagi penyandang difabilitas secara umum cukup besar. Oleh karena banyak hal yang mesti diberikan kepada mereka sebelum pandemi berakhir.

“Kita bisa meniru hal yang baik yang telah dilakukan negara negara lain dalam menangani orang orang difabel pada masa pandemi,” tambah ahli alergi imunologi ini. Seperti diketahui di Philipina tersedia pusat informasi Covid 19 khusus bagi orang orang difabel sehingga memungkinkan mereka untuk selalu mengikuti perkembangan. Sementara di Argentina menyediakan pendamping difabel selama masa pandemic, sedangkan Uni Emirat Arab memfasilitasi tes kesehatan selama pandemi untuk mencegah penularan.

Menanggapi hal itu Direktur Keluarga dan Atlit Muda Special Olympics Indonesai (Soina) Desyana Fatimah Kosasih bahwa perhatian kepada difabilitas selama masa pandemic, setidaknya kepada anak anak difabilitas intelektual pun ada di Indonesia. Di Jakarta atlit Soina menerima sejumlah bantuan yang diberikan oleh Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berupa masker, hand sanitizer, juga sabun cuci tangan. Sejauh ini belum ada laporan atlit Soina yang dinyatakan terinfeksi Covid 19. Namun mengingat belum ada obat yang bisa secara memuaskan mengatasi Civid 19, mengingatkan bahwa selama pandemic belum berakhir tinggal lebih banyak di rumah adalah pilihan utama.

“Sebab bila terkena virus perawatan anak difabel intelektual bakal lebih rumit lagi,” ujarnya. Untuk menjaga kebugaran para pengurus daerah Soina mengadakan berbagai kegiatan sendiri. Pengda Jakarta misalnya mengadakan latihan kebugaran untuk atlit. Kondisi bugar mesti terus dijaga kendati tidak ada perlombaan selama masa pandemic.

Imunitas anak difabilitas intelektual relative sama dengan mereka yang tidak difabel. Tinggi rendahnya imunitas akan ditentukan oleh asupan gizi, pemeliharaan kesehatan dan keluarga. Mengingat partikel virus ukuran kecil atau aerosol relative lebih berbahaya ketimbang droplet, maka anak anak difabel lebih aman beraktifitas di ruang terbuka ketimbang dalam ruangan. Semua dalam koridor pengawasan para pendamping.

Tags: covid-19, disabilitas, nasional, soina, special olympics indonesia (soina), umum, virus corona
Written by admin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

May 2022
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
« Apr    

Categories

  • Bisnis
  • Fashion
  • Finance
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Movie
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Properti
  • Seleb
  • Sport
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Archives

  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020

OTHER SITE

Blog Mede

Jasa Iklan Blog

Berita Swasta

Situs Informasi Terkini

Jurnal Ado

Biografi Tengda

Blog Media Mehru

Tulisan Diya

Jurnal Tulisan Bang Gandi

Informasi Terpercaya

Advertisment

Blog Shawn

Informasi Fashion Kekinian

Jurnal Tulisan Perawat

Sulastri Blog

Situs Blog Eien

Jurnal Inspirasi Anak Muda Kekinian

KPPN Banjarmasin

Joor Blog

Website Remont

Artikel Tips & Trick Foto

Copyright wadimhiri.com 2022 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress