Momen Saat Nancy Pelosi Robek Pidato Kenegaraan Donald Trump, hingga Tak Perkenalkan Presiden

Ketua DPR AS (House of Representative), Nancy Pelosi merobek salinan pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sesaat setelah ia selesai berorasi. Dilansir dari , momen ini dianggap tak biasa terjadi di Capitol Hill, Washington. Memang, hubungan antara Donald Trump dengan Nancy Pelosi sudah dari dulu tidak baik.

Nancy merupakan garda terdepan terkait pemakzulan Trump. Ketegangan antara kedua tokoh politik Amerika ini terjadi, setelah Trump masuk ke ruangan dan berdiri di depan podium. Trump memberikan salinan pidatonya ke Nancy, lalu dibalas uluran tangan Nancy untuk berjabat tangan.

Namun, Trump tidak mengindahkan uluran tangan Nancy dan mengabaikannya. Kejadian ini bisa jadi karena Trump yang terlalu cepat menoleh sehingga tidak menyadari jabatan tangan Nancy atau memang ia sengaja melakukannya. Nancy pun tidak memberi sambutan yang meriah pada Trump sesaat setelah ia masuk ruangan.

Ketua DPR AS ini mendobrak tradisi dimana ia akan memperkenalkan presiden ketika memasuki ruangan. Padahal, biasanya Ketua DPR AS akan memperkenalkan presiden dengan rasa bangga. "Secara tradisional, mereka akan berkata 'anggota Kongres, saya mendapat kehormatan tinggi untuk memperkenalkan kepada Anda Presiden AS'," ujar Jake Tapper.

"Sementara Ketua Pelosi mengatakan 'Anggota Kongres, Presiden AS'," lanjutnya. Setelah Trump menutup pidatonya, Nancy berdiri dan merobek salinan pidato Trump. Ia tampak membaginya menjadi beberapa lembar agar mudah dirobek.

Berdasarkan , Trump adalah presiden pertama yang mencalonkan diri untuk dipilih kembali setelah dimakzulkan. Saat memasuki ruangan dia disambut teriakan 'empat tahun lagi' dari simpatisan Partai Republik. Sementara, anggota Partai Demokrat tampak berdiri diam.

"Musuh musuh Amerika sedang dalam pelarian, nasib Amerika dan masa depannya cerah." "Hanya dalam waktu tiga tahun kita telah merubah kemerosotan Amerika dan memperbaiki nasib." "Kita terus bergerak maju dengan sangat cepat, dan kita tidak akan kembali mundur," jelas Trump.

Sepanjang pidato, Trump terus membanggakan pencapaiannya dan bagaimana masa depan Amerika. Anggota Partai Republik terus meneriakan pujian untuk setiap kalimat yang diucapkan Trump.

Written by admin