Kenapa Korea Selatan Berhasil Turunkan Kasus Virus Corona Tanpa Lockdown?
UncategorizedKorea Selatan merupakan satu di antara negara yang memiliki kasus penyebaran virus corona (Covid 19) terbesar di luar China. Namun, Negeri Gingseng itu mampu menurunkan jumlah kasus secara drastis pekan ini. Padahal pemerintah tidak menerapkan lockdown seperti Italia dan China. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan ada peningkatan 131 kasus dari Minggu (8/3/2020) ke Senin (9/3/2020).
Padahal, rata rata "Negeri Ginseng" mencatatkan penambahan 500 kasus per hari. Namun sejak Jumat pekan lalu turun jadi 438 kasus baru, kemudian 367 kasus baru pada Sabtu, dan 248 pada Minggu. Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengujian massal, komunikasi publik, dan penggunaan teknologi.
Pengujian ekstensif juga telah selesai dilakukan terhadap anggota Gereja Shincheonji Yesus, yang dikaitkan dengan lebih dari 60 persen kasus di negara itu. Para pejabat Korsel juga berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi wabah tersebut, dengan mengatakan bahwa penutupan kota seperti yang dilakukan di Wuhan, sulit ditegakkan di masyarakat terbuka. "Tanpa merusak prinsip masyarakat yang transparan dan terbuka, kami merekomendasikan sistem respons yang memadukan partisipasi publik sukarela dengan apilikasi kreatif teknologi canggih," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Gang lip dikutip dari SCMP.
Menurutnya, tindakan konvensional dan paksaan seperti penguncian daerah yang terkena dampak memiliki kelemahan, karena menggerogoti semangat demokrasi dan mengasingkan publik yang harus berperan aktif dalam upaya pencegahan. "Partisipasi publik harus diamankan melalui keterbukaan dan transparansi," katanya. Korsel sangat proaktif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan warga negaranya agar tetap aman, termasuk briefing media dua kali sehari.
Ada juga peringatan darurat yang dikirimkan melalui ponsel ke mereka yang tinggal atau bekerja di distrik distrik tempat kasus baru terkonfirmasi. Rincian tentang riwayat perjalanan pasien yang dikonfirmasi juga tersedia di situs web kota. Beberapa ada yang dijabarkan sampai ke tempat tinggal atau majikan pasien, yang dapat mempermudah mereka diidentifikasi secara individu.
Pentingnya menjaga kebersihan juga ditekankan. Warga Korsel jarang meninggalkan rumah tanpa mengenakan masker, dan banyak bangunan memasang tulisan "Tanpa Masker, Dilarang Masuk". Pekerja restoran dan staf ritel pun memakai masker saat melayani pelanggan. "Saya awalnya tidak suka memakai masker karena mencium bau napas saya sendiri. Tapi suatu ketika saya bersin bersin di kereta, lalu penumpang lain mengerutkan kening dan menjauh dari saya."
"Pada saat itu saya memutuskan untuk mengikuti aturan dengan memakai masker," kata Min Gyeong wook, seorang karyawan berusia 35 tahun. Selain itu, negara pimpinan Moon Jae in ini juga memiliki langkah langkah kreatif. Contohnya, membuat 50 stasiun tes virus corona drive through di seluruh negeri. Di tempat ini, tes hanya memakan waktu 10 menit untuk menjalani semua prosedur.
Hasil tesnya keluar dalam hitungan jam. Baca juga: Anies Sebut Sebaran Virus Corona di Jakarta Meluas Tes Covid 19 sangat mahal di banyak negara, tetapi di Korsel semua tes gratis. Korsel juga mampu memproses hingga 15.000 tes diagnostik sehari, dan jumlah keseluruhan tes telah mencapai hampir 200.000. Kata pakar kesehatan, banyaknya pengujian ini membuat Korsel mampu mengidentifikasi pasien sejak dini, dan meminimalkan efek berbahaya.
Di sisi lain, upaya ini juga membuat Korsel sempat punya jumlah kasus terkonfirmasi kedua terbesar di dunia setelah China, sebelum digeser Italia dan Iran. Kemudian bagi WNA yang masuk, Korsel menerapkan "prosedur imigrasi khusus" untuk memantaunya selama dua minggu, tanpa harus melarang mereka memasuki negara dengan mata uang won ini. Misalnya mereka yang datang dari China, termasuk Hong Kong dan Makau tetapi tidak termasuk Taiwan, diperiksa suhu tubuhnya.
Sementara itu informasi kontak domestik mereka diverifikasi dan diharuskan mengisi kuisioner kesehatan. Mereka juga diminta untuk mengunduh aplikasi diagnisa diri di ponsel dan dikelola secara intensif jika menunjukkan gejala. Teknologi IT mutakhir dan kamera pengintai di mana mana pun ditempatkan oleh Korsel untuk melacak sumber infeksi.
Identifikasi kasus bisa dilacak dari transaksi kartu kredit dan ponsel, yang mana informasi ini bisa dipakai untuk menelusuri siapa saja yang melakukan kontak dengan pasien. Mereka yang berisiko ditempatkan dalam isolasi dan dikelola secara menyeluruh berdasarkan idividu oleh otoritas kesehatan. Jika ada kekurangan tempat tidur di rumah sakit, Korsel telah mengubah banyak pusat pelatihan kerja dan fasilitas publik lainnya menjadi "pusat perawatan".
Tempat itu digunakan sebagau karantina bagi pasien yang menunjukkan gejala ringan virus dengan nama resmi SAR CoV 2 ini. Profesor Kim Woo joo dari Korea University College of Medicine mengatakan Korsel belajar dari pengalaman saat mengatasi keadaan darurat sebelumnya. Contohnya pandemi influenza H1N1 2009 yang mengakibatkan 750.000 kasus dan 180 korban meninggal dunia, serta wabah Mers 2015 yang menginfeksi 186 orang dan menewaskan 39 pasien.
"Kesadaran publik tentang perlunya kebersihan individu seperti mencuci tangan dan mengenakan masker juga telah meningkat pesat, berkat pengalaman mereka dari wabah wabah sebelumnya," terang Kim. Tak hanya mendidik masyarakat, negara yang terkenal dengan film drama dan K Pop ini turut melatih petugas kesehatan mengatasi wabah pandemi, terutama untuk tes infeksi, melacak, dan mengisolasi kontak. Upaya upaya yang dilakukan Korsel telah terbukti menurunkan jumlah kasus baru infeksi dalam beberapa hari belakangan.
Namun, "Negeri Ginseng" tetap harus waspada adanya infeksi ulang atau massal. "Kita seharusnya tidak berpuas diri sama sekali," tegas Presiden Moon Jae in. Sementara itu KCDC mengingatkan infeksi massal bisa terjadi kapan pun. Kasusnya seperti 60 orang yang terinfeksi saat bekerja di call center perusahaan asuransi. Mereka terinfeksi karena kerjanya berdekatan satu sama lain.
Kemudian Distrik Guro di Seoul pada Senin lalu mengatakan setidaknya ada 46 orang terinfeksi di call center perusahaan asuransi, karena karyawan bekerja di ruangan tertutup dan tidak boleh memakai masker agar bisa berbicara jelas di telepon. "Skenario terbaik adalah virus itu mati pada akhir Maret… Skenario terburuk adalah virus menyebar secara luas di kota metropolitan Seoul dan sekitarnya di provinsi Gyeonggi," kata Kim Woo joo. Lalu Kim Dong hyun selaku Presiden Asosiasi Epidemiologi Korea, mengatakan sulit untuk mencegah penyakit Covid 19 menyebar di masyarakat, karena dapat terjadi selama periode tanpa gejala.
"Negara negara harus mengambil langkah langkah pencegahan yang drastis, bahkan pada tahap awal wabah terjadi," katanya.
Written by admin
Categories
Motors Anunk Blog Azur Teknik Delapan Tujuh Image Fiver Kimcel Lanka Phone Doronix Hey Go Girl Lace Mamba Polliwog Spond Subito Technology Wiki Figures Neko Yamada Foshan Yewang Plaber Store Zero Modal Take Ni Bo Accela Navi Dframe Works Hilde Heim Wadimhiri Ants INC Passengers Online Quoc Dat Travel Albayt Al-Fakhir Auto Papa Avatron Park Astro Sabina Blog Dalara Twurn Epi Mundo Kata Kahama Salafiyat Iklan Ceria W Blogers Yamato Grace Islamu Deni Mehru Blog Swa Berita Olivia Toja Melisa Chaib Yurora Meta Online Kata Bijak Mitha Mbah Sinopsis Jogjis Jays South Fresta April WEB Wani Sinso Aladde Slaggert My Hit Radio Sambal Mama Utama Indo KP Info Aidax Hy Connect Estenad Hamakoi Jasa Buat Surat Moots Clothing Virtual Panic Nurse Husain Sulastri Shoh WEB Zombie Net Novo Tech Online Hojalero Mery & Marina Eien Blog Sallad WF Sofiq Mister Dimitri Rekonstruksi Ago Show Hidup Mulia China Mobile Magazine Rach Miller Laguras Exels Kart Book Gloture SPP Online Smiley Feed Adrian Orbai Erika Smith The Pine Second Mega Tronixing Segura Host Tengda Bio Hooker Tea Temufi Kujira Film Amar Lue Kare Emi Ane Shiwaya Pouya Web Mede Blog Codered Blog Fluid Time Iraqiyat Pio Nova Shoes Flins Mohammed Talbi Joor Joor Ponto Blog Gue BC Expo Article Ways Dekra Bike Online Kalender Real Food Suomi Mawared Korsarios Last Minute Inarima Kosmetik Licensario Indy Ten Point The Six Box Astra Medical Victime Sport IP Nuts Otoriyo Seru Milky Coke Old & Ado Gue Variando Animal Facts UAMJ XLS XLab Yaman Herbal Active Beat Tokori Global Deckape Media My Budapest Run A Drake Banjo Movie Bocho IO Clay Dyer Forestec Hay Bill Remont Air Naoki Arima J Sandwich Linux Internet Des Gua Ce Web Go Things To Do Tito Macaroni Information Navi Jones DB Wisata Surabaya Bos Travel Mata Dunia Teknob Trans City Kang Erik Mau Mae Tahfed Wirk Man Man Blog Niken Suwito Online Navi Creator Radio Sofa iswandi Iswandiesaputra Khayla Faiza Putri Iswandi Cuci Helm Banua Kata Wandi Catatan Wandi Kang Wandi Wandie Otomotif Blog Iswandi Blog Khayla Wisata Kandangan Blog Wandie Salsabela Dina Amelia Kurang Info Kurang Berita Berita Nasional Sinyal Web Media Koma Berita Besok Sosial Web Your Blogger Satu Iklan Sebelas Kata Online Selalu Paduan Wisata Sakura Pertiwi Halim Kurnia Umi Safitri Indah Yuliarti Info Aja Sehat Bijak Bertanya Afiliasi Acara Adaptasi Adat Abai Alun Alih Ambil Akumulasi Ancam Angkut Asing Arah Bagi Basmi Balas Bayang Beli Bawa Terbenam Bebas Belenggu Biasa Bentuk Terburu Cabut Cantum Cakup Aduan Ajakan Adem Mengakar Akses Anggap Balas Ambil Bentuk Capai Unggah Ubah Tunggu Ukur Ulasan Kata Gentayangan Bapak Dinginan Banyakan Besaran Kedalaman Memikat Gembira Yakinkan Segera Sekali Kehendak Kesepuluh Sambungan Media Konsultasi Ku Sepuluh Kata Berita Dingin Perkenan Blog Bahasa Blog Tanda Blog Sepeluh Berita Media Konsultasi Tanya Info Media Hangat Bahasa Kata
Leave a Reply