Skip to content
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
wadimhiri.com
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
Written by admin on April 9, 2020

Jokowi Sebut Larangan Mudik Bagi Masyarakat Akan Diputuskan Setelah Pemerintah Melakukan Evaluasi

Uncategorized

Pemerintah belum memutuskan kebijakan pembatasan atau larangan mudik bagi masyarakat di tengah pandemi corona atau Covid 19 saat ini. Pemerintah baru menerapkan larangan mudik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan Pegawai BUMN. Presiden mengatakan bahwa pembatasan mudik bagi masyarakat sangat bergantung pada hasil evaluasi kebijakan imbauan tidak mudik di lapangan. "Pembatasan mudik dan kemungkinan adanya larangan mudik itu akan kita putuskan setelah melalui evaluasi evaluasi di lapangan yang kita lakukan setiap hari, tetapi sekali lagi bahwa larangan mudik untuk ASN, utuk TNI dan Polri serta pegawai BUMN serta anak perusahaannya itu per hari ini bisa saya sampaikan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (9/4/2020).

Evaluasi pertama akan dilihat dari efektivitas pemberian bantuan sosial (Bansos) bagi warga Jabodetabek. Apakah dengan pemberian Bansos tersebut mampu menahan masyarakat untuk mudik. Menurut Jokowi terdapat kelompok masyarakat yang tidak bisa begitu saja dilarang mudik.

Kelompok pertama yakni masyarakat yang terpaksa mudik karena pertimbangan ekonomi. "Kelompok pertama warga yang terpaksa pulang kampung karena masalah ekonomi setelah diterapkannya pembatasan sosial sehingga penghasilan mereka turun bahkan tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan," katanya. Kelompok kedua yakni, masyarakat yang mudik karena tradisi puluhan tahun.

Karena itu, menurut Jokowi, pemerintah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan aturan pembatasan mudik bagi masyarakat. "Kita akan melihat lebih detil di lapangan akan mengevaluasi dari hal hal yang ada di lapangan," katanya. Meskipun demikian menurut Presiden, pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk tidak mudik.

Alasannya bila mudik dilakukan, maka Pandemi Corona akan meluas daerah daerah tujuan pemudik. "Memang perlu saya sampaikan bahwa dari awal pemerintah sudah melihat bahwa mudik lebaran ini bisa menyebabkan meluasnya penyebaran covid 19 dari Jabodetabek ke daerah daerah tujuan," katanya. Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa dalam mengambil keputusan atau kebijakan menghadapi pandemi corona atau Covid 19 harus dilakukan dengan hati hati, cermat, serta berdasarkan pertimbangan yang matang.

"Dalam kondisi seperti ini jangan sampai mengambil keputusan itu salah. semuanya harus hati hati dan tidak grasak grusuk," kata Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (9/4/2020). Misalnya dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), harus melalui izin atau keputusan Menteri Kesehatan (Menkes). Serta penerapan PSBB yang tidak dilakukan di semua daerah.

"Karena kita ingin melihat kondisi masing masing daerah," katanya. Menurut Jokowi penerapan PSBB memiliki konsekuensi penutupan kantor, liburan sekolah, pembatasan kegiatan peribadatan, dan pembatasan kegiatan di tempat umum. Karena itu, sebelum memutuskan pemberlakuan PSBB di suatu daerah, terdapat sejumlah faktor yang menjadi persyaratan atau pertimbangan.

"Yaitu jumlah kasus yang ada, jumlah kematian di setiap kabupaten, kota maupun provinsi dan tentu saja didasarkan pada pertimbangan epidemiologi, besarnya ancaman dukungan sumber daya, pertimbangan ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. ini penting sekali. Sekali lagi kita tidak ingin memutuskan itu grasak grusuk cepat tetapi tidak tepat," katanya. Juru Bicara Pemerintah untuk PenangananCovid 19,Achmad Yurianmenyampaikan perkembangan terkini kasus coronadi Indonesia. Berdasakan konferensi pers yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/4/2020), jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.

Jumlah pasien terkonfirmasi positif menjadi 3.293, bertambah dari data terakhir Rabu (8/4/2020) yakni2.956 orang. Data menunjukkan jumlah pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang bertambah dari data sebelumnya222 orang, menjadi 252orang. Sayangnya, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah menjadi280 orang, dari data kemarin240 orang.

Dikutip dari covid19.go.id, gejala utama virus corona adalah demam, rasa lelah dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Namun bila mengalaminya, tidak berarti terkena virus corona sebab gejala tersebut mirip dengan flu biasa. Hari 1: Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya. Hari 5: Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.

Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. Hari 7: Pada hari ke tujuh, pasien menunjukkan tanda tanda kesulitan bernapas.

Ini adalah waktu rata rata pasien dirawat di rumah sakit. Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID 19 seperti nyeri yang terus menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis. Dalam studi lain, pada hari ke 7, gejala yang dialami sebagian besar pasien sekitar 85 persen mulai berkurang.

Mereka bisa saja keluar dari isolasi. Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah. Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.

Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit. Hari 8: Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Paru paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh. Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok. Hari 10:

Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke 10. Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari. Hari 12:

Demam cenderung berakhir pada hari ke 10, demikian menurut studi di Wuhan Durasi rata rata demam yang merupakan tanda awal COVID 19 sekitar 12 hari. Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.

Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.

Tags: corona, virus corona
Written by admin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

August 2022
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Jul    

Categories

  • Bisnis
  • Fashion
  • Finance
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Movie
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Properti
  • Seleb
  • Sport
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Archives

  • August 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020

OTHER SITE

Blog Mede

Jasa Iklan Blog

Berita Swasta

Situs Informasi Terkini

Jurnal Ado

Biografi Tengda

Blog Media Mehru

Tulisan Diya

Jurnal Tulisan Bang Gandi

Informasi Terpercaya

Advertisment

Blog Shawn

Informasi Fashion Kekinian

Jurnal Tulisan Perawat

Sulastri Blog

Situs Blog Eien

Jurnal Inspirasi Anak Muda Kekinian

KPPN Banjarmasin

Joor Blog

Website Remont

Artikel Tips & Trick Foto

Copyright wadimhiri.com 2022 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress