Skip to content
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
wadimhiri.com
  • Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Movie
  • Travel
  • Lifestyle
  • Kuliner
  • Kesehatan
sampah plastik
Written by admin on May 15, 2021

Bakteri Pengurai Plastik

Pendidikan

Sejarah plastik di muka bumi ini diawali oleh Alexander Parkes yang pertama kali memperkenalkan plastik pada sebuah eksibisi internasional di London, Inggris pada tahun 1862. Plastik temuan Parkes disebut Parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa Parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan. Kemudian pada tahun 1907 bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan oleh seorang ahli kimia dari New York, Leo Baekeland. Dirinya mengembangkan resin cair yang diberi nama Bakelite. Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk maka tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti kayu lunak. Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu Polyvinylidene Chloride atau populer dengan sebutan Saran. Berawal dari pembungkus roti, penggunaan plastik secara massal dimulai pada tahun 1974 ketika perusahaan-perusahaan ritel raksasa di Amerika Serikat seperti Sears, Jordan Marsh, yang mulai menggunakan kantong plastik sebagai alternatif kantong kertas. Pada tahun 1977 kantong plastik mulai dipergunakan di toko-toko kelontong di Amerika Serikat dan Kanada.(1) Begitulah sejarah singkat mengenai plastik yang kita sering gunakan sehari-hari. Padahal plastik ditemukan untuk mempermudah kehidupan masyarakat secara luas, tetapi saat ini plastik justru menjadi beban untuk lingkungan hidup. Karena sifat sampah plastik itu sangat sulit untuk terurai, bahkan hingga ribuan tahun untuk secara menyeluruh terurai. Hal ini menimbulkan polemik, dimana masyarakat sangat bergantung dengan penggunaan plastik sekali pakai, sehingga hal ini bisa menimbulkan penumpukan sampah plastik. Mikroorganisme yang bisa mengurai sampah ada beberapa, seperti:

 

1. Pseudomonas spp

Bakteri yang banyak terdapat pada air dan lumpur yang kotor ini bisa menguraikan plastik polietilena (PE) hingga 50,5%. Bakteri ini juga bisa menguraikan plastik jenis polivinil klorida (PVC) dan polipropilena (PP). Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas chlororaphis, dan Pseudomonas fluorescens adalah contoh jenis bakteri Pseudomonas yang bisa menguraikan plastik.

 

2. Aspergillus spp

Meskipun kadang menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan manusia dan membuat makanan jadi “berjamur”, kapang ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk menguraikan plastik jenis PE hingga 36%. Sama seperti Pseudomonas spp., kapang ini juga bisa menguraikan PP dan PVC. Jenis Aspergillus yang bisa menguraikan plastik adalah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus glaucus, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus versicolor.

 

3. Penicillium spp

Bakteri yang terkenal sebagai bahan utama obat antibiotik penisilin ini juga memiliki manfaat lain di lingkungan, yaitu sebagai pengurai plastik jenis PE hingga 6,58%. Kapang ini juga bisa mengurai plastik alami yang terbuat dari mikroba lain seperti polihidroksialkanoat (PHA) dan polihidroksi butirat (PHB). Penicillium yang bisa menguraikan plastik di antaranya adalah Penicillium roqueforti, Penicillium simplicissimum, dan Penicillium funiculosum.

4. Streptomyces spp.

Selain sebagai bahan utama obat antibiotik streptomisin dan kloramfenikol, bakteri ini juga bisa menguraikan plastik jenis PE hingga 46,16%. Bakteri ini juga dapat mengurai plastik alami PHB. Jenis Streptomyces yang bisa menguraikan plastik adalah Streptomyces viridosporus T7A, Streptomyces bangladeshensis, dan Streptomyces thermoviolaceus.

 

5. Bacillus spp.

Bakteri yang terkenal karena salah satu spesiesnya bisa menyebabkan keracunan ini ternyata bisa menguraikan plastik jenis PE hingga 30%. Bakteri ini juga mampu untuk menguraikan plastik alami jenis poli asam laktat (PLA). Bacillus cereus, Bacillus brevis, Bacillus amylolyticus, dan Bacillus subtilis adalah jenis Bacillus yang dapat menguraikan plastik. (2)

 

Itulah beberapa kelompok mikroorganisme yang dapat mengurai beberapa jenis plastik. Namun, baru-baru ini ada beberapa penemuan mengenai varian dari mikroorganisme baru yang digadang-gadang sebagai mikroorganisme yang dapat mengurai plastik lebih cepat, seperti:

 

1. Pada tahun 2016, Anudurga Gajendiran dan koleganya dari Vellore Institute of Technology India menemukan bahwa cendawan jenis Aspergillus clavatus yang diperoleh dari tanah TPA dalam waktu 90 hari dapat mendegradasi plastik jenis low density polyethylene (LDPE) yang digunakan untuk membuat kantong plastik dan tempat sampah.

 

2. Riset Shosuke Yoshida dan koleganya dari Kyoto Institute of Technology yang dimuat di Science pada 2016 berhasil menemukan bakteri jenis baru, Ideonella sakaiensis 201-F6, yang mampu mendegradasi plastik jenis polyethylene terephthalate (PET) yang biasa digunakan untuk membuat botol air minum kemasan. Bakteri ini diambil dari tanah dan air limbah yang ada di pusat daur ulang limbah berbahan PET. Mereka melaporkan bahwa I. sakaiensis 201-F6 dapat menghasilkan dua jenis enzim (PETase dan MHETase) yang dapat memecah rantai PET sampai pada level yang aman bagi lingkungan.

 

3. Paolo Bombelli dan koleganya dari University of Cambridge  menemukan bahwa ulat Galleria mellonella dapat mengurai kantong plastik polyethylene (PE). Sekitar 200 lubang terbentuk pada kantong plastik PE dan berat kantong plastik berkurang 92 miligram setelah 12 jam ulat-ulat G. mellonella dilepaskan di kantong tersebut. (3)

 

Meski berbagai mikroorganisme seperti cendawan, bakteri, dan larva serangga dapat dikembangkan di Indonesia untuk mengatasi masalah sampah plastik, solusi utama terletak pada upaya kita mengurangi sampah plastik yang kita hasilkan setiap hari. Salah satu cara yang terbaik adalah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Seperti AQUA yang selalu mengaungkan program 3R , yang juga menjadi salah satu program peduli lingkungan, yaitu Bijak Berplastik. AQUA mengajak masyarakat untuk bijak dalam penggunaan plastik yang tertuang dalam 3 pilar bijak berplastik, yaitu:

 

 

1. Pengumpulan

Lebih banyak sampah plastik yang dikumpulkan daripada yang digunakan. Bersinergi dengan Pemerintah dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik, menerapkan teknologi pengumpulan sampah yang inovatif dan melakukan pemberdayaan pekerja persampahan terutama di sektor informal.

2. Edukasi

Berambisi untuk mengedukasi 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah Berkolaborasi dengan media, institusi pendidikan, LSM, ritel dan penyedia layanan melalui platform digital memimpin kampanye edukasi pengelolaan sampah yang akan mendorong peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku.

 

3. Inovasi

Berkomitmen untuk membuat kemasan 100% dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dijadikan kompos. Terus melakukan riset dan inovasi untuk mendorong penggunaan kemasan yang sirkular dan menciptakan dampak yang positif bagi lingkungan

 

Dengan hal ini AQUA yakin bahwa dengan adanya 3 pilar utama, dapat membantu mengurangi dampak sampah plastik di lingkungan. Jadi jangan ragu untuk memilih AQUA sebagai konsumsi air mineral harian kita, selain produknya yang berkualitas. AQUA juga sangat menjaga lingkungan kita. Dan kita bisa membantu program ini dengan kita mengumpulkan sampah botol plastik, lalu dikirimkan ke tempat pengumpulan sampah plastik di sekitar kita. (4)

 

  1. Plastik – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  2. https://www.idntimes.com/science/discovery/arifa-h/ajaib-5-mikroba-ini-bisa-uraikan-sampah-plastik-lho-c1c2/5
  3. https://theconversation.com/dari-tempat-pembuangan-sampah-para-ilmuwan-temukan-mikroorganisme-pengurai-plastik-115060
  4. https://bijakberplastik.aqua.co.id/pilar/

 

 

Tags: Bakteri Pengurai Plastik, Bijak Berplastik, Pengurai Plastik, Sampah Plastik
Written by admin

May 2022
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
« Apr    

Categories

  • Bisnis
  • Fashion
  • Finance
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Movie
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Properti
  • Seleb
  • Sport
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Archives

  • May 2022
  • April 2022
  • March 2022
  • February 2022
  • January 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • January 2021
  • December 2020
  • November 2020
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020
  • June 2020
  • May 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020

OTHER SITE

Blog Mede

Jasa Iklan Blog

Berita Swasta

Situs Informasi Terkini

Jurnal Ado

Biografi Tengda

Blog Media Mehru

Tulisan Diya

Jurnal Tulisan Bang Gandi

Informasi Terpercaya

Advertisment

Blog Shawn

Informasi Fashion Kekinian

Jurnal Tulisan Perawat

Sulastri Blog

Situs Blog Eien

Jurnal Inspirasi Anak Muda Kekinian

KPPN Banjarmasin

Joor Blog

Website Remont

Artikel Tips & Trick Foto

Copyright wadimhiri.com 2022 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress